Tiga puluh dua


-4 Januari 2023, Jakarta, yang sedikit mendung-
Rintik hujan jatuh turun memeluk bumi. Aroma laut teredam sementara, mungkin itu musim yang beberapa hari ini menemaniku dalam menggenapi kenyataan bahwa sudah tiga puluh dua tahun aku dipercayakan hidup di atas permukaan bumi.

Hari berjalan biasa-biasa saja. Menghadiri undangan interview dari salah satu tempat dan sesampai di kantor menenggak sebuah sloki dari atasan. Pizza Limo 1 meter dua kotak, disertai perbincangan saya dengan atasan siang itu.
"dok..dokter jangan pulang dulu ya.."sahutnya, dengan mata menerawang. 


Kali kedua aku merayakan ulang tahun di tempat yang sama, dengan orang-orang yang sama. Tidak ada yang berbeda, kecuali mungkin di ulang tahun kali ini aku sudah memiliki seseorang yang bisa menguras emosionalku. Seseorang yang tak kutahu akan sampai dimana lajunya denganku. Akan tetap berada di jalur yang sama atau akan berbeda jalur denganku di kemudian hari.


Berterimakasih kepada orang-orang yang dihadirkan. Orang-orang yang memberikan berkat, yang mungkin belum tentu bisa kubalas saat ini. Tapi akan kubalas nanti, suatu hari nanti, di kemudian hari. 

Tiga puluh dua bukan lagi bisa dikatakan usia muda. Tapi mungkin belum tua-tua banget juga wkwkwk. 

Saat ini sudah masuk pertengahan tahun. saya tidak menyangka tulisan ini tertunda begitu lama untuk dapat siap saya publikasikan di laman blog saya. Ada hal-hal yang setengah tahun belakangan mencuri perhatian. Kesibukan bekerja tentu menjadi salah satunya. Melamar pekerjaan kesana kemari. Dan saat ini saya akhirnya resmi terpanggil untuk melayani di salah satu Rumah Sakit Swasta di Rawamangun. 

Saat ini saya sudah cukup banyak berubah. Berubah hampir dalam hal apapun. Saya tidak berminat lagi nongkrong selepas kerja sampai larut malam, lebih memilih langsung pulang ke rumah berdiam di kamar menanti pagi. Saya tidak suka berkenalan dengan banyak orang ataupun sekedar berbasa basi jika berpapasan di jalan, ya, saya memilih menghindar, segera pergi dan buru-buru ke tempat tujuan saya atau sekedar mencari tempat persembunyian. Saya mencari sunyi. Ruangan sepi. Tanpa ada siapa-siapa. 

Padahal saya dahulu saya adalah seorang extrovert. Saya suka berdekatan dengan banyak orang. Mendapat energi dari aktivitas sosialisasi. Saya suka mengenal banyak orang, menjalin pertemanan walau hanya sebuah hubungan palsu, hanya sebuah say hello. Ya, dulu. Kini, saya tak merasa harus menyapa orang jika saya sedang malas. Saya lebih memilih melengos dan pura-pura tak melihat. Saya tidak peduli. Entah sejak kapan, perasaan saya seperti mati. Redup. Tidak lagi memancarkan sinar hangat yang ramah yang dulu banyak dikagumi orang-orang. 

27 Agustus 2024, Malam meninggi, Pukul lebih dari 12 Malam. 

Mungkin, saatnya kuakhiri tulisan yang sudah tertunda 8 bulan ini. Ini hanya sebagai jurnal untuk yang ingin lebih mengenal. Karena aku tau, yang benar ingin mengenal akan membuka halaman ini.
 
    











Share:

0 comments

Halo silahkan tinggalkan komentarnya ya kak❤ Pastikan kakak menggunakan akun Gmail jika ingin meninggalkan komentar ya kak ❤